Itu adalah salah satu kalimat yang
diucapkan oleh seorang fasilitator, ketika saya mengikuti sebuah
kegiatan pelatihan keuangan. Mungkin ketika kita membaca tulisan itu,
banyak sekali makna yang mungkin bisa kita terjemahkan sendiri.
Banyak
orang, bahkan diri saya sendiri, pernah menganggap hidup ini seperti
air, kita harus mengalir mengikuti arus, kemanapun ia pergi. Tetapi
anggapan itu ternyata keliru. Syukur-syukur air itu mengalir ketempat
yang baik, laut misalnya. Tetapi, kalau ia mengalir menuju ke parit,
atau bahkan ke safety tank?? emang kita mau ikut?? Kita ini manusia,
bukan air. Kita harus hidup dengan penuh perencanaan. Kita tidak bisa
mengatakan bahwa kita menyerah kepada takdir. Takdir atau nasib atau
apalah namanya itu hanya kita yang memberi namanya, semua tergantung
pada keputusan kita, dan persiapan kita karena keputusan kita itu. Dan
keputusan kita, pasti akan cepat atau lambat mengubah kehidupan kita.
untuk itu, kita harus mempersiapkan dan merencanakan keputusan kita itu.
Sebagai contoh, Saya dibesarkan di daerah Transmigrasi yang baru, di
Kalimantan Timur, pada saat saya berusia, 10-15 tahun, banyak
teman-teman sebaya saya, yang mengambil keputusan ( saat ini saya pikir,
orangtua mereka juga yang menyebabkan mereka mengambil keputusan itu)
untuk tidak bersekolah. mereka lebih memilih pergi ikut "survey" di
perusahaan-perusahaan di sekitar daerah transmigrasi itu. Tentu saja,
saya saat itu tergiur untuk ikut dengan mereka, tetapi, untungnya,
orangtua saya, lebih memilih untuk mengirim saya ke Tarakan untuk
sekolah. Seandainya saja, saat itu saya menolak dan memutuskan utnuk
tinggal dan bekerja, mungkin saja saya bernasib sama dengan teman-teman
yang lain. Saya tidak mengatakan bahwa mereka bernasib buruk saat ni,
tetapi, paling tidak, saya lebih memiliki wawasan dan skil yang lebih
baik untuk terjun kedunia kerja. Saya tidak perlu lagi bekerja yang
kasar misalnya, bukan berarti saya mengatakan kerja kasar itu jelek,
tetapi paling tidak, nasib saya sedikit lebih baik, daripada kedua
orangtua saya.
Kenapa
kita harus merencanakan hidup? Ya tentu saja harus kita persiapkan.
Bila kita belum berkeluarga, kita harus mempersiapkan berapa tahun
kedepan kita akan berkeluarga, apa saja yang harus kita persiapkan, apa
saja yang harus kita kerjakan. Bila kita sudah berkeluarga, kita harus
memikirkan dan mempersiapkan kapan anak-anak kita masuk sekolah dasar,
menengah, dan bahkan kuliahnya. Karena semakin ke depan, segala sesuatu
harus dan memerlukan paling tidak biaya. Masa kini berbeda dengan 10
bahkan 20 tahun yang lalu. ketika inflasi tidak terlalu tinggi, ketika
harga barang masih murah dan lain sebagainya.
Hidup
itu sederhana secara umum. Lahir, Tumbuh, Sekolah, Bekerja,
Berkeluarga, Tua dan Meninggal Dunia. Tetapi, didalam menjalaninya
tidaklah semudah yang digambarkan itu, setiap masa/'stage'membutuhkan
waktu yang tidak sedikit. Dan pasti disetiap 'stage' ada saja krisis
kehidupan yang terjadi, entah itu kehilangan pekerjaan, sakit, dan lain
sebagainya. Apabila kita tidak mempersiapkan semua itu dari awal, tentu
saja kita akan kesulitan untuk keluar dari krisis yang terjadi itu, dan
banyak sekali yang akan kita korbankan untuk keluar dari krisis itu,
bisa saja pendidikan anak-anak kita jadi terbengkalai, kita belum bisa
memiliki rumah yang layak huni dan lain sebagainya.
Mungkin
juga, bila kita membaca tulisan ini, banyak diantara kita yang akan
bilang seperti ini, enaklah kamu bisa bicara seperti itu, kamu kan punya
pekerjaan baik,kamu kaya, dan lain sebagainya..... tetapi sebenarnya
tidak begitu. Merencanakan masa depan, tidak harus memiliki penghasilan
besar dulu, tetapi harus dimulai saat ini, dari diri kita
sendiri,dimulai dari berapa yang bisa kita sisihkan untuk rencana kita.
Bagaimana
caranya? caranya cukup mudah, kita hanya harus bisa menyisihkan
penghasilan kita diawal untuk rencana-rencana kita, dan biasanya banyak
diantara kita yang mengalami kesulitan luar biasa untuk menjaga agar
kita konsisten dengan itu.
Dan
bagi kita yang ingin belajar untuk merencanakan keuangan dan masa
depannya, ada baiknya kita bergabung bersama di Credit Union, sebuah
lembaga keuangan yang tidak hanya melayani transaksi keuangan, tetapi
juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggotanya untuk tetap
berkomitmen merencanakan keuangan dan masa depan mereka.
_____________________________________________________